Translate

Jumat, 27 Februari 2015

TINGGALKAN WARISAN YANG BESAR

Sahabat humor, kali ini saya punya satu humor singkat berjudul meninggalkan warisan yang besar, semoga bisa membantu refresh pemikiran anda hari ini. Ceritanya berawal dari sebuah rumah sakit, kejadiannya di ruang ICU. Hari itu seorang Kakek yang sekarat merasa bahwa keadaannya sudah semakin memburuk suhingga dia menyuruh semua anak dan cucunya berkumpul hari itu juga. Dalam suasana hening yang bercampur kesedihan dengan suara pelan sang kakek berkata kepada anak-anaknya, "Sebagai anak tertua, kepada Tepon saya percayakan kepada kamu untuk mewarisi Perumahan Bukit Pratanya, dan saya berpesan untuk kedua anakmu, cucuku tersayang Tingo dan Tengen jika dewasa nanti akan melanjutkan usaha ini. Untuk kamu Gorgingceo, sebagai anak kedua yang memiliki pendidikan yang lumayan tinggi, saya akan mempercayakan kepadamu dua warisan sekali gus yaitu Rukan Buaya Mas dan Rusun Kuala Tempayan 1-5 untuk kamu teruskan, dan saya harap putrimu, Anetreoie cucuku tersayang bisa melanjutkannya suatu hari kelak. Untuk kamu Rongeoncie Putriku, sebagai anak bungsu yang memiliki semangat yang pantang menyerah kepadamu saya percayakan dan kamu mewarisi Apartemen KZongkalikong dan Apartemen Djanzibutca, dan suatu hari nanti jika kamu memiliki anak, dia pun bisa berperan didalamnya. Selebihnya saya akan percayakan kepada Djamkarre, pembantuku yang begitu setia bekerja sama denganku, kamu berhak mengelolah semua itu. Ingat baik-baik pesan Ayah dan kelola semuanya dengan Baik." Dengan perasaan yang sangat haru ketiga anak kakek tersebut menjawab dengan kompak, "Baik Ayah, Semoga Kami bisa." Setelah itu, tidak lama kemudian sang kakek pun menghembuskan napas terakhir kalinya. Suasana berubah ketika suara tangis keluarga yang ditinggalkan kakek semakin keras, mereka terlihat begitu sangat sedih kehilangan sang Kakek. Saat itu juga, seorang perawat yang juga mendengar pesan sang kakek berusaha menenangkan hati dan menghibur ketiga anak kakek tersebut sambil berkata, "Kalian, semua tidak usah terlalu bersedih seperti itu, tentunya sang Kakek tidak akan tenang melihat kalian seperti ini, lagi pula kalian seharusnya bangga dan beruntung, karena sang kakek ternyata orang sukses dan bisa meninggalkan warisan yang begitu besar untuk kalian, sampai-sampai pembatu kalian juga kebagian. Gak usah sedih yah Pak, Mbak!" Kemudian dengan sedih anak pertama yaitu Mas Tepon menjawab,"Kami ini tidak beruntung sama sekali Sus!"Kemudian suster berkata,"Welah Bapak kok gitu?, Warisan begitu besar Sang Kakek berikan masih bilang gak beruntung, saya saja yah pak walaupun ketika Ayah saya meninggal hanya meninggalkan warisan hanya seekor Kambing saja tapi itu cukup untuk saya pak, buktinya saya bisa jadi suster dari biaya sekolah hasil jual kambing itu." Anak bungsu menjawab,"Suster lebih beruntung, Warisan Yang Ayah saya maksud tadi itu adalah rute antaran susu kambing usaha kami! Almarhum berharap kami meneruskan usaha itu dengan rute-rute yang telah ditentukan untuk kami, termasuk Mas Djamkarre pembantu kami." Dalam hati suster berkata,"gitu toh, kirain warisannya tempatnya ternyata rutenya."
Demikan Sahabat Humor to refresh semoga menghibur, Terimakasih!